Pengertian Amortisasi serta Contoh Kasusnya - Biro Administrasi Registrasi Kemahasiswaan dan Informasi
Skip to content
INOVATIF, PROFESIONAL, BERKEPRIBADIAN IndonesianEnglish
facebook
twitter
youtube
instagram
Biro Administrasi Registrasi Kemahasiswaan dan Informasi
Call Support (061) 7360168
Email Support barki@uma.ac.id
Location Jl. Kolam No. 1 Medan Estate
  • BERANDA
  • SEKILAS
    • Tentang BAKAI
    • Fungsi & Tujuan
    • Struktur Organisasi BAKAI
    • KERJASAMA
      • LLDikti Wilayah I
      • Menteri Pemuda & Olahraga
  • PRESTASI
    • Prestasi Universitas
    • Prestasi Mahasiswa
  • PELAYANAN
    • Help Desk BAKAI
    • Lapor BARKI
    • Administrasi Kemahasiswaan
      • DAFTAR ULANG MAHASISWA LAMA
      • CUTI AKADEMIK
      • AKTIF KEMBALI DARI CUTI
      • SURAT KETERANGAN MAHASISWA
      • LEGALISIR IJAZAH DAN KEABSAHAN
        • LEGALISIR IJAZAH
        • SURAT KETERANGAN KEABSAHAN IJAZAH ALUMNI S1 DAN S2
    • Asuransi
  • PMB
    • Program Sarjana
      • Mahasiswa Reguler
      • Mahasiswa Pindahan/Melanjutkan
    • Program Pascasarjana
      • Program Magister (S2)
      • Program Doktor (S3)
  • BEASISWA
    • Beasiswa KIP-Kuliah
    • Beasiswa Bank Indonesia (BI)
    • BEASISWA UKT/SPP MAHASISWA
    • BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA)
    • BEASISWA YPHAS (Rangking SLTA/Sederajat)
    • Beasiswa YPHAS (Bersaudara Kandung & Anak Dosen/Karyawan)
  • Kegiatan MHS
    • Kegiatan Dikti
    • Kegiatan UKM
  • ALUMNI
    • TRACER STUDY
    • BUKU WISUDA
  • DOWNLOAD
    • PERSYARATAN & PROSEDUR
      • Persyaratan & Prosedur Pelayanan Kemahasiswaan
      • Persyaratan & Prosedur Pelayanan Alumni
    • PENGUMUMAN
    • FORMULIR
      • Formulir dan Format Surat
    • Sertifikat Akreditasi
  • FAQ

Pengertian Amortisasi serta Contoh Kasusnya

Posted on January 31, 2022January 31, 2022 by admin
0

Adanya prosedur akuntansi yang dilakukan secara bertahap ternyata mampu meningkatkan beberapa aspek terkait biaya dan nilai pada aktivanya. Hal ini dilakukan karena tergantung dengan seberapa lama manfaat dan aktiva, sehingga akan tergantung juga kepada pengertian amortisasi.

Amortisasi merupakan kegiatan yang bisa mengurangi hutang dengan membayarnya melalui nilai biaya, pembayaran pokok, serta bunga yang dihasilkan dengan teratur. Hal ini juga akan berpengaruh kepada pinjaman terbayar. Simak ulasan berikut untuk penjelasan lebih lanjut.

Pengertian Amortisasi

Amortisasi merupakan prosedur akuntansi yang memiliki beberapa tahapan untuk mengurangi nilai aset dan biayanya, sehingga aktiva tak berwujud ini bisa bertahan dengan umur ekonomi yang terbatas. Hal ini juga akan berpengaruh kepada pembebanan teratur sampai pendapatan ideal.

Banyak perusahaan yang melakukan prosedur tersebut karena mampu memberikan arahan jelas terkait penghapusan aset, sehingga hal ini sering menimbulkan amortisasi terhadap beberapa nilai biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan berdasarkan jumlah pembeliannya atau nilai obligasinya.

Pengertian Dana Amortisasi

Ada aspek lain yang mendukung prosedur akuntansi di atas dengan adanya amortization fund. Hal ini merupakan salah satu pengumpulan dana yang dilakukan secara rutin untuk mengurangi beban amortisasinya, sehingga mencapai tujuannya dengan menggambarkan nilai penjualan sempurna.

Apa Beda Amortisasi dengan Deplesi dan Depresiasi?

1. Deplesi

Deplesi merupakan biaya dari pengurangan aset mutlak terhadap beberapa manfaat yang dihasilkan dengan tepat guna. Contohnya bisa diamati dari adanya kendaraan, ATK, atau beberapa fasilitas yang bisa menunjang kebutuhan kerja dengan baik.

Hal ini tentunya akan membuat biaya mengalami penyusutan di beberapa aspke pertambangannya, sehingga prosedur akuntansi akan mengalami penyusutan juga, dan membuat nilai aktivanya tidak akan sesuai dengan target yang telah ditentukan perusahaan.

2. Depresiasi

Depresiasi merupakan salah satu bagian dari pengertian amortisasi yang berfungsi untuk mengarahkan dana kepada aset tetap. Meski akan terjadi penyusutan yang sama, namun akan ada masa manfaat yang sesuai dengan umur ekonomis aset tersebut.

Hal ini juga akan bergantung kepada penyusutan nilai dan aset, sehingga prosedur akuntansinya tidak bisa dilakukan secara sembarang. Harus ada perhatian lebih dalam melakukan perubahan serta pergeseran fungsi ketika pelaksanaan prosedurnya.

Bidang Yang Cocok Menggunakan Amortisasi

Jika Anda sudah mengetahui pengertian amortisasi, saatnya untuk menentukan waktu yang tepat untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan berbisnis Anda. Hal ini bisa menjadi nilai atas aset yang tak terwujud seperti biaya pengeluaran dan lain sebagainya seperti penjelasan lebih rinci berikut ini.

1. Bidang Usaha pada Kehutanan

Bidang usaha di wilayah kehutanan merupakan salah satu elemen yang bisa diperhatikan dalam menggunakan prosedur amortisasi. Hal ini akan meliputi beberapa kawasan hutan seperti sumber daya alam, hasil hutan, hingga potensi sumber daya manusianya.

Bidang usaha ini memiliki potensi yang besar karena aka nada momen produksi berkali-kali, sehingga keuntungan yang didapat akan berlimpah, dan ada beberapa tanaman yang bisa memproduksi lebih dari sekali dalam setahun.

2. Bidang Usaha Perkebunan

Bidang usaha perkebunan tentunya akan berbeda dengan kawasan hutan karena potensi alam yang diolahnya. Biasa perkebunan memiliki beberapa aspek lebih beragam karena akan ada sumber daya alam yang bisa direkayasa.

Bidang perkebunan juga bisa berupa tanaman keras yang memiliki definisi supaya sumber dayanya bisa di produksi berkali-kali, tentunya dengan variasi yang berbeda. Sehingga, hasilnya akan sama dengan menghasilkan produksi lebih dari satu tahun.

3. Bidang Peternakan

Bidang ini tentunya merupakan elemen usaha yang lebih menarik dan beragam dengan mengelola binatang sebagai sumber utama produksi. Bidang ini tentunya bisa menghasilkan produksi berkali-kali dan banyak orang yang melakukannya.

Hal ini tentunya akan berkaitan dengan amortisasi karena pengeluaran yang dilakukan merupakan harta tidak terwujud. Pengeluarannya juga akan berhubungan dengan beberapa bidang usaha lainnya, sehingga akan menghasilkan produksi besar-besaran.

Metode secara Fiskal dalam Amortisasi

1. Metode Garis Lurus

Metode garis lurus merupakan cara yang bisa digunakan untuk memperhitungkan beberapa prosedur dari amortisasi. Hal ini akan berhubungan dengan harta tak terwujud, sampai beberapa bagian yang dilakukan dalam cara penerapan tarif amortisasinya.

Hal ini juga akan berhubungan dengan pengeluaran, sehingga metodenya harus bisa memperhitungkan keuntungan dan kerugian dalam suatu perhitungan dalam periode tertentu. Metode ini juga akan berhubungan dengan manfaat yang akan atau telah ditetapkan.

2. Metode Saldo Menurun

Metode saldo menurun merupakan salah satu dari pengertian amortisasi yang harus dipahami secara menyeluruh. Hal ini karena akan ada momen dimana menghitung amortisasinya harus sesuai dengan bagain yang telah menyusut dalam beberapa asetnya,

Di samping itu, harus ada cara penerapan yang jelas terkait tarif dan beberapa nilai dari sisa cash flow, sehingga ada nilai sisa buku yang bisa dimanfaat pada akhir masa. Hal ini akan bisa diamortisasikan secara general tanpa memilah terlebih dahulu.

Kedua penggunaan metode tersebut tentunya bisa dilakukan sesuai kebutuhan perusahaan. Hal ini juga akan berhubungan dengan azas dan konsistensinya. Pengeluarannya juga harus diperhatikan dalam menentukan operasi komersil di kemudian hari.

Contoh Kasus Amortisasi

1. Sebuah perusahaan mempunyai dana pinjaman sebesar Rp10.000.000,00 untuk setiap tahunnya. Kemudian akan ada perhitungan lebih lanjut dalam menentukan pengeluarannya. Maka perusahaan bisa dianggap telah melakukan amortisasi dengan persentase yang jelas.

2. Perusahaan garmen mempunyai royalti atas produk dan mesinnya selama 15 tahun. Jika perusahaan ini memiliki dana Rp250.000.000,00 untuk mengembangkan produknya, maka akan ada 10% persennya untuk dana yang dicatat per tahunnya.

Perbedaan Amortisasi dengan Akuntansi

1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah sebuah aktivitas yang akan berhubungan dengan proses meringkas, mencatat, menghitung, mengelompokan, dan memberikan informasi terkait data pendanaan transaksi sebuah kegiatan dalam perusahaan. Hal ini penting adanya supaya tidak terjadi korupsi.

Hal ini juga tentunya akan berkaitan dengan seluruh aktivitas keuangan dan aspek finansial lainnya, sehingga akan mempermudah pelakunya dalam menentukan evaluasi sampai pengontrolan dana yang sudah digunakan, atau telah digunakan.

Akuntansi juga akan pasti digunakan dalam setiap proses kegiatan transaksi, sehingga laporannya harus dibentuk dengan data akurat, karena akan mempengaruhi berbagai macam tujuan perusahaan dan keputusan yang akan diambil kedepannya.

2. Pengertian Amortisasi dalam Penggunaannya

Amortisasi pada penggunaannya akan mengarah kepada susunan prosedur yang sesuai dengan manajerialnya. Hal ini akan membuat pembuatnya menyusun tahapan dalam menyusutkan nilai biaya dengan beberapa cara.

Hal ini juga akan berkaitan dengan pengalokasian yang berbeda dengan akuntansi, sehingga fokusnya hanya kepada alokasi biaya aktiva dan bisa diatur lebih teratur dengan menentukan pengurangan kewajiban pokok, pengertian inilah yang membedakannya dengan akuntansi.

Pengertian amortisasi tentunya akan lebih luas jika Anda membaca sesuai teori dan konstitusi yang ada. Maka, Anda harus mengkaji lebih dalam terkait potensi dan penyusutan nilai biaya untuk mengurangi resiko kesalahan dalam perhitungan dananya.

Views: 1,268

Artikel Terkait:

  • Pengertian Serta Contoh Hubungan Bilateral,…
  • Pengertian Integritas Serta Contoh Sikap Integritas…
  • Pengertian Alterasi Mineral – Contoh dan Prosesnya
  • Pengertian, Dampak dan Contoh dari Etnosentrisme
  • Pengertian, Karakteristik dan Contoh Sistem Pasar Duopoli
  • Pengertian Media Pembelajaran, Contoh dan Manfaatnya…
  • Pengertian, Perbedaan Serta Kelebihan &…
  • Apa Itu Data Mining ? Berikut Pengertian Serta Contohnya

KAITAN BARKI

Artikel Terbaru

  • Pemberitahuan Perubahan Nama BARKI Menjadi BAKAI
  • Pengertian Integritas Serta Contoh Sikap Integritas Dalam Diri
  • Sering Dianggap Sama, Ini Dia Perbedaan CV dengan Resume
  • Apa Saja Profesi Lulusan Teknik Industri?
  • Sejarah Awal Terbentuknya Republik Indonesia Serikat pada Tahun 1949
  • Pengertian Amortisasi serta Contoh Kasusnya

Pencarian

kampus i
Jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate / Jalan Gedung PBSI, Medan 20223
(061) 7360168, 7366878, 7364348. CALL CENTER : 0811-6013-888
(061) 7368012
univ_medanarea@uma.ac.id
kampus II
Jalan Sei Serayu Nomor 70 A / Jalan Setia Budi Nomor 79 B, Medan 20112
(061) 8225602, 8201994 HP : 0811 607 259
(061) 8226331
pasca@uma.ac.id

Visitors

  • 3
  • 1,117
  • 524
  • 45,656
  • 148,107
Copyright © 2022 PDAI - Universitas Medan Area